Dikatakan bahwa TUHAN bekerja untuk beberapa lama dalam menciptakan bumi. Setelah bumi dan alam semesta ini rampung, TUHAN menempatkan manusia ditengah-tengah taman Eden untuk menjadi gambaran Tuhan di dunia ini, dan semuanya begitu sempurna di hadapan-Nya. Apa maksud dari manusia menjadi gambaran Tuhan di bumi ini? Tuhan adalah Sang Maha Pencipta, Dia menjadi penguasa, pengatur dan pelindung segala ciptaan yang ada. Dengan tujuan itu pulalah manusia ditaruh di dalam dunia ini, yaitu untuk menjadi penguasa, pengatur dan pelindung semua ciptaan. Tuhan menciptakan manusia berbeda dari makhluk lainnya. Manusia mempunyai karakteristik yang menyerupai TUHAN, yaitu memiliki cipta, rasa, dan karsa; hanya saja dalam dimensi yang jauhhhhhhhhhhhhhh lebih kecil dari apa yang dimiliki TUHAN. Kekuasaan manusia sangat terbatas, sedangkan kekuasaan TUHAN tidak terbatas.
Tapi hal itu menjadi rusak, tatkala iblis dengan segala bujuk rayunya membuat manusia menentang TUHAN dan jatuh ke dalam dosa. Manusia memakan buah pengetahuan, dan itu membuat manusia tidak lagi bergantung kepada TUHAN dalam memutuskan apa yang baik dan buruk. Manusia juga menjadi cenderung memilih dosa daripada hal-hal yang baik yang membentuk iman mereka. Sifat manusia dengan segala kecenderungan untuk memilih dosa ini kerap kita bahasakan sebagai �Dosa Warisan�. Itu adalah efek pelanggaran Adam yang terus menerus diturunkan kepada keturunannya. Saya dan anda tidak mampu untuk tidak berdosa, jika ada manusia yang berkata tidak butuh pengampunan karena dia tidak berdosa, maka dia hanya menipu diri.
TUHAN sangat marah dengan pelanggaran ini, wanita dihukum akan mengalami kesakitan yang amat sangat saat melahirkan, sedangkan pria akan sangat bersusah payah mencari rezeki di dunia ini, sedangkan ular dibuatnya melata sehingga seumur hidupnya sang ular akan memakan debu tanah. Pernah seorang muslim bertanya kepada saya.... �Bukankah itu sebuah kebohongan? Ular kan makan tikus dan bukan debu?� Perhatikan bunyinya �dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.� Jadi jelas Tuhan mengatakan bahwa ular akan memakan debu tanah, tapi tidak mengatakan bahwa hanya debu tanah saja yang bisa dimakannya. Dan memang terbukti, bahwa ular berjalan dengan menjulur-julurkan lidahnya di atas tanah sebagai penuntunnya. Dengan menjulurkan lidahnya itulah, ular menerima segala informasi tentang jejak mangsanya....
Sebelum meneruskan sinopsis ini, baiklah kita menanamkan di ingatan kita terlebih dahulu janji TUHAN di taman Eden:
"Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."
Setelah itu semua manusia terbuang dari hadapan TUHAN. Namun bukan berarti TUHAN kehilangan kontak dengan manusia. TUHAN terus menerus mencari manusia yang mencari diriNya. Dalam Alkitab dikisahkan bahwa Habel adalah keturunan Adam yang pertama yang berkenan di hadapanNya. Ini memperlihatkan kepada kita bahwa TUHAN berusaha menemukan sisa-sisa kebaikan dari manusia yang telah dirusak oleh Iblis. Hanya saja Habel kemudian dibunuh oleh Kain saudaranya. Dengan demikian TUHAN beralih dan menemukan sisi terbaik dari manusia pada diri SET anak Adam. Jadi sepanjang sejarah manusia; TUHAN selalu menetapkan manusia terbaik pada generasinya untuk menjadi anak sulungNya. Selanjutnya keturunan Set pun dikatakan sebagai anak-anak TUHAN, dan orang terpilih dari setiap generasi akan menjadi anak sulungNya.
Banyak saudara kita dari kalangan muslim sangat bingung dengan istilah anak-anak TUHAN ataupun anak-anak sulung TUHAN. Apakah itu berarti orang Kristen merasa menjadi anak-anak biologis dari Sang Pencipta? Bagi yang menafsirkan seperti itu, jelaslah itu akan menjadi kebodohan yang luar biasa. Anda mungkin sering mengalami di mana non-kristen terbahak-bahak menertawakan konsep ini. Bukankah itu sesuatu yang lucu? Kadang saya ikut tertawa, bayangkan saja....ada orang menertawakan konsep yang dibuatnya sendiri. Konsep anak-anak TUHAN di dalam Alkitab bukanlah anak dalam konteks keturunan biologis. Jadi yang tertawa tadi cuma menunjukkan bahwa dia tidak paham tentang apapun mengenai istilah anak-anak TUHAN dan anak sulung TUHAN.
Istilah anak-anak TUHAN pertama kali muncul di ayat berikut....
Kejadian 6:2
maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
Apa yang dimaksud dengan anak-anak TUHAN?
Ini akan jelas setelah kita membaca Mazmur dari Raja Daud:
Mazmur 103:13�Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.�
Jadi jelaslah bagi kita semua bahwa anak-anak TUHAN adalah orang-orang yang takut akan Dia. Alkitab sama sekali tidak berbicara mengenai hubungan biologis ayah dan anak. Lalu bagaimana dengan anak sulung? Yang dimaksud dengan anak sulung adalah manusia yang terpilih sebagai jalan bagi karya keselamatan TUHAN dan mereka akan menjadi yang sulung di antara anak-anak TUHAN. Dalam bangsa Israel sendiri; anak sulung mengacu kepada orang-orang yang mendapat berkat khusus dari TUHAN. Demikianlah TUHAN mengambil posisi sebagai Bapa dalam kasih-Nya dan bukan dalam garis darah.
1000 tahun setelah air bah, jumlah manusia kembali dipulihkan. Hingga 4000 tahun yang lalu, TUHAN pun memilih Abraham menjadi awal baru dari rencana-Nya atas kedatangan �sang keturunan perempuan� yang telah dijanjikanNya di Eden. Dari Abraham inilah diperanakkan Ishak dan dari Ishak kemudian diperanakkan Esau dan Yakub. Sebagaimana kita ketahui yang sulung adalah Esau, namun Yakub mencuri kesulungan itu. Tindakan Yakub ini melawan kehendak TUHAN dan membuat marah kakaknya. Akhirnya TUHAN pun menampakkan diri kepada Yakub dan bergulat semalaman dengan Yakub. Yakub yang keras kepala terus melawan. TUHAN tidak bisa menghentikan perlawanan Yakub tanpa melukainya, akhirnya dipukullah pangkal paha Yakub dan ia pun kalah. Namun Yakub tidak menyerah sampai di situ saja, walaupun dia tahu akan mati jika menahan lawannya itu, namun Yakub berkeras meminta berkat TUHAN. Hal itulah yang membuat TUHAN berkenan atas Yakub. Kondisi di mana TUHAN menjadi berkenan atas Yakub, dibahasakan Alkitab sebagai kemenangan Yakub. Jadi jangan sampai beranggapan bahwa kemenangan Yakub adalah kemenangan bergulat (karena jelas-jelas dia kalah).
Berkat yang dimenangkan oleh Yakub inilah yang menjadi awal dari sebuah bangsa yang bernama Israel. Sebuah bangsa yang terus dipergunakan oleh TUHAN untuk rencanaNya, walaupun bangsa ini begitu tegar tengkuk dan sering meninggalkan TUHAN. Namun itulah pemilihan TUHAN dan Alkitab menuliskan penyertaan TUHAN atas bangsa ini berlangsung hingga akhir zaman�.
Namun bangsa ini sudah ditetapkan untuk melalui perbudakan selama 400 tahun, sebagaimana yang sudah dinubuatkan TUHAN kepada Abraham:
Kejadian 15:13
.... "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya, empat ratus tahun lamanya.
Perbudakan ini berlangsung hingga masa Musa; Musa adalah yang terpilih untuk membebaskan bangsa ini. Setelah melalui 10 tulah dan terbelahnya laut merah, akhirnya bangsa ini terlepas dari cengkraman perbudakan bangsa Mesir. Bangsa Israel tidak serta merta kembali ke tanah nenek moyang mereka yang adalah pemberian TUHAN. Hal itu dikarenakan TUHAN menghukum bangsa ini untuk terus hidup selama 40 tahun di padang gurun. Pada masa bermukim di padang gurun itulah TUHAN memerintahkan Musa untuk mendirikan sebuah kemah suci yang akan menjadi tempat pertemuan antara TUHAN dengan bangsa Israel. Pada kemah ini terdapat simbol-simbol tentang bagaimana TUHAN akan mendatangkan keselamatan bagi bangsa Israel. Tapi kita akan bahas itu di artikel lain.
Musa membimbing bangsa ini hingga mendekati tanah perjanjian kemudian berpisah dengan mereka. Yosua lah yang membawa bangsa ini memasuki tanah perjanjian. Di tanah perjanjian inilah bangsa Israel berkembang menjadi sebuah kerajaan yang kuat dengan pertolongan TUHAN. Hingga pada masa nabi Yesaya,....TUHAN kembali memberitahukan rencananya untuk memberikan korban penebus salah bagi manusia. Dalam kitab Yesaya tertulis dengan jelas:
Yesaya 53:8-10Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
Lalu siapakah utusan yang akan datang itu? Apakah TUHAN begitu tega menghancurkan seseorang untuk menyelamatkan yang lain? Apakah adil bagi orang itu diremukkan untuk kebahagiaan orang lain? Jawabnya sangat sederhana.... TIDAK! TUHAN tidak pernah mengorbankan orang lain untuk menebus yang lain. Oleh karena itulah Dia sendiri yang datang untuk melakukan karya terbesar dan terberat itu. Perhatikanlah apa yang dikatakan nabi Yesaya tentang sang penyelamat yang diberikan TUHAN itu....
Yesaya 9:5Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.
Bukankah sudah jelas? Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal sendirilah yang menjadi Anak. Anak dalam persepektif Yahudi digunakan untuk menyatakan manusia. Jadi saat dikatakan sebagai Anak, maka itu mengacu sebagai manusia. Mungkin ini akan membingungkan saudara tetapi sebaiknya saudara baca saja lebih lanjut, nanti kita akan membahas Trinitas sebagai artikel tersendiri.
Bangsa Israel berada dalam penantian yang panjang akan kedatangan sang Anak(Manusia) Perjanjian yang diurapi (Mesias) sebagai penyelamat bangsa Israel. Tapi apakah sang Mesias datang hanya untuk menyelamatkan bangsa Israel saja? Nanti akan kita bahas lagi dalam artikel yang lain. Yang jelas 1000-an tahun berlalu dari masa nubuatan Yesaya, barulah rencana itu digenapi atas seorang anak gadis bernama Maria.
2000 tahun lalu atau menurut sejarah sekitar 10 SM; Yesus Kristus lahir ke dunia ini. Ada beberapa fakta menarik seputar kelahiran Yesus, yang nanti akan kita bahas pada artikel yang lain. Di sini kita akan berfokus untuk melihat bahwa Maria adalah manusia terpilih untuk menjadi alat TUHAN dalam mewujudkan janji di Eden. Apakah saudara masih ingat tentang janji TUHAN akan datangnya sang keturunan perempuan? Perhatikanlah Yesus, dia lahir hanya dari seorang wanita tanpa pemberian benih dari seorang laki-laki. Semua itu dengan tujuan menjadikan pribadi Yesus sebagai ciptaan baru yang terlepas dari dosa warisan, yaitu ketidaksanggupan untuk tidak berdosa. Yesus adalah pribadi yang 100% manusia secara jasmani, namun dia jelas adalah TUHAN 100% secara Roh. Roh yang ada di dalamNya berbeda dengan roh yang ada di dalam manusia. Anda boleh membentak tanaman, apakah tanaman itu mati? Anda boleh menghardik badai, apakah badai itu reda? Fisik boleh sama manusia, namun yang berdiam di dalam tubuh sang anak domba itu adalah TUHAN semesta alam dengan otoritas dan kuasa yang luar biasa.
Roh itu datang mengutus sebuah tubuh daging yang harus dihancurkan untuk penebusan salah demi melayakkan manusia di hadapan TUHAN. Bila tubuh daging itu telah mati sebagaimana dinubuatkan, maka Roh TUHAN akan turun ke alam maut dan merebut kunci maut. Proses penyaliban Yesus telah menghancurkan tumit sang keturunan perempuan; tatkala kedua kakiNya dipatri pada kayu salib. Namun kematian itu membuat manusia menjadi kembali layak dihadapan TUHAN, dan menghancurkan kepala ular tempat taring iblis. Apalagi taring iblis selain maut? Kini anda dan saya yang percaya di dalam penebusan Kristus tidak lagi berada di bawah kuasa maut. Jadi apakah itu berarti anda dan saya sudah bebas berbuat dosa? Banyak saudara di muslim yang bertanya seperti itu ke saya. Jika ada umat Kristen yang berpikir bahwa dengan percaya bahwa Yesus sudah menebus dosa berarti bebas berbuat dosa, maka itu fatal sekali. Nanti akan ada artikel sendiri untuk membahas ini.
Kisah hidup Yesus ditulis dalam 4 kitab Injil. Setelah kenaikan Yesus tibalah masa kerja para rasul. Kali ini Roh Kudus yang tidak lain adalah Roh TUHAN, turun dan menolong manusia yang membuka hati agar dapat memahami rencana TUHAN. Roh Kudus sebenarnya telah bekerja sepanjang sejarah perjanjian lama jika saudara memperhatikan. Roh Kudus pernah begitu dekat dengan manusia sebelum kejatuhan manusia, namun saat manusia menjadi berdosa karena ketidaktaatan Adam....Roh Kudus hanya bekerja pada orang-orang yang berkenan di hadapan-Nya. Sebagaimana manusia menjadi tidak layak dihadapan TUHAN oleh pelanggaran Adam, demikian pulalah manusia menjadi layak di hadapan TUHAN oleh ketaatan Yesus. Kini setelah manusia dilayakkan, Roh TUHAN kembali berkenan membimbing manusia untuk mengenal karya-Nya atas manusia. Pertolongan Roh TUHAN ini akan menyertai orang percaya sampai selama-lamaNya. Jadi marilah mengerjakan keselamatan kita hingga Maranatha yang dijanjikan TUHAN kepada kita di dalam kitab Wahyu tergenapi. Amin.
Post a Comment